Musik House Bukan Hanya Musik Tripping

Musik House di Indonesia sangat lambat perkembangannya berawal dari tahun 1995 dimotori oleh DJ Anton yang memulai program khusus tiap sabtu malam di diskotik Parkit di jalan Wahid Hasim, Jakarta. Program bertanjuk Future itu diisi dengan musik house terbaru. Dan belakangan nama acara itu dijadikan bendera kreatif DJ Anton dengan memakai nama Futurerevolutions.

Perkembangan musik house melejit pada tahun 1996 ketika pil ekstasi atau inex masuk ke Indonesia. Ekstasi yang menyebabkan eforia kegembiraan itu hanya bisa klop jika dikonsumsi  dengan mendengarkan musik house. Karena fenomena ini banyak orang yang mengunjugi diskotik untuk mendengarkan musik house sambil mengomsumsi ekstasi. Istilah neken, tripping, atau lagi on mulai muncul di kalangan pecinta dugem di Indonesia. Pengguna inex atau esktasi akan merasakan sensasi yang luar biasa dan menstimulasi penggunanya seperti menyatu dengan musik house dan merasakan sensasi yang luar biasa seakan-akan hanya dirinya dan musik saja.

Pada tahun 1997 terjadi perkembangan yang agak berbeda ketika Bengkel Cafe mengundang Ministry of Sound dari Inggris. Penampilan DJ kondang dunia itu membalikkan anggapan para pecinta dugem tentang musik house. Musik yang dulunya hanya dianggap sebagai musik pengantar tripping ternyata bisa juga sebagai musik joget yang luar biasa tanpa harus mengomsumsi inex atau ekstasi. Pada waktu itu delapan ribu orang yang menghadiri pertunjukan Ministry of Sound pada saat Alung yang mengenalkan musik house di Indonesia bersama dengan DJ Anton bahu membahu untuk mendatangkan Ministry of Sound dan mendukung agar acara itu bisa belangsung dengan sukse dan lancar dari awal hingga akhir. Dan pada kenyataannya acara Ministry of Sound sangat sukses.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Jenis Hiburan Malam

Ashanty dan Aurel Konflik Terakhir Karena Dugem

Viral Tempat Dugem di Bekasi Penuh Sesak